Saya selalu mencintai anak-anak dan bercita-cita menjadi seorang guru. - - Setelah lulus dari universitas, dia cukup beruntung bisa bekerja sebagai guru di sekolah setempat. - - Dia dikelilingi oleh anak-anak yang energik setiap hari dan memiliki banyak kesenangan dalam bekerja, yang sangat memuaskan. - - Tapi orang tuaku mengawasiku, dan aku tidak bisa pergi ke pesta buta atau keluar di malam hari dengan santai, jadi aku tidak bertemu apa pun. - - Awalnya aku mengira dia memiliki hasrat seksual yang kuat. - - Mantan pacarku dan aku harus melakukannya setidaknya dua kali dalam satu malam, dan dia kelelahan. - - Saya diberitahu hal-hal seperti, ``Mungkin karena saya menyukai anak-anak saya, naluri keibuan saya kuat dan hasrat seksual saya kuat,'' tapi saya tidak tahu apakah itu ada hubungannya. - - Dia memiliki pola pikir masokis, jadi dia merasa senang dengan perasaan ditutup matanya atau ditiduri. - - Dia sering melihat hal seperti itu di film porno, jadi dia pikir dia ingin mencobanya. - - Dia telah bekerja keras mewujudkan mimpinya dan memutuskan untuk tampil di AV sebagai hadiah. - - Pemotretan dimulai dengan sangat santai. - - Dia diwawancarai sebentar, dan ketika dia mengatakan bahwa dia memiliki keinginan untuk bercinta, matanya ditutup dan permainan dimulai. - - Memekku sensitif saat menggunakan mainan rotor, jadi aku langsung basah. - - Dia tidak bisa melihatnya ketika jari-jarinya meremasnya, tapi aku tahu ada cairan lengket yang keluar. - - Selanjutnya, saya disuruh berdiri dan mengaplikasikan alat pijat listrik ke diri saya sendiri. - - Sensitivitas rotor sudah meningkat pesat, sehingga cairan bocor melalui celanaku. - - Aku hanya memukulnya sebentar dan langsung keluar, jadi aku sangat malu sampai tidak bisa diam. - - Meski begitu, saya semakin merasakannya karena saya mendengar orang berkata seperti, ``Guru, ada apa? - Silakan lanjutkan.'' - Selain itu, saya masih belum tahu siapa orang yang menyentuh puting saya atau menggunakan alat pijat listrik kepada saya. - - Aku tidak percaya aku muncrat karena aku disentuh dan disiksa oleh seseorang yang belum pernah kulihat sebelumnya. - - Aku semakin bersemangat. - - Saya tidak akan pernah membiarkan siswa atau orang tua saya melihat saya begitu acak-acakan. - - Bolehkah aku menjadi begitu bersemangat dan muncrat sebanyak itu padahal itu baru permulaan?