Sudah setengah tahun sejak putri saya dan suaminya mulai tinggal bersama di keluarga Washio, tempat pasangan tersebut tinggal bersama. - - Mereka menjadi keluarga beranggotakan empat orang dan hidup bahagia dan bahagia bersama. - - Akemi tidak mengatakannya dengan lantang, tapi dia masih menaruh harapan besar pada cucunya. - - Namun, putri saya dan suaminya tidak pernah menyebutkan hal seperti itu, dan saya bertanya-tanya apakah mereka baik-baik saja di malam hari. - - Setelah makan malam, putri dan suaminya menuju kamar tidur. - - Akemi diam-diam mendengarkan. - - Menantu laki-laki mengajaknya melakukan sesuatu, tetapi putrinya menolak. - - Terlebih lagi, saya mendengar bahwa putri saya dan suaminya tidak berhubungan seks selama enam bulan. - - Saat Akemi menuju kamar mandi larut malam, dia mendengar suara gemuruh. - - Saat dia membuka pintu, menantu laki-lakinya memperlihatkan bagian bawah tubuhnya dan sedang melakukan masturbasi dengan pakaian dalam Akemi. - - Akemi menyuruh menantu laki-lakinya, yang sedang terburu-buru, untuk segera menyimpannya, tapi dia menyadari bahwa dia tidak punya pilihan selain melakukannya sendiri karena dia tidak ada hubungannya dengan putrinya, jadi dia - membantunya melakukan masturbasi. - - Keesokan harinya, Akemi ada di suatu tempat di langit. - - Apakah yang kulakukan pada menantuku kemarin adalah hal yang baik? - Padahal saya menantu, saya sentuh alat kelaminnya yang bukan milik suami saya. - Berbeda dengan suamiku, aku mempunyai penis yang keras dan panas di mulutku dan selangkanganku menjadi panas. - - Aku sedang memikirkannya di malam hari. - - Suaminya pergi minum dan Akemi pergi tidur sendirian dalam kesakitan. - - Saat dia terbangun tiba-tiba, menantu laki-lakinya sedang memainkan selangkangan Akemi dan mengeluarkan suara-suara cabul. - – Aku bilang berhenti, tapi aku tidak bisa menahan keinginan yang mulai terasa sakit dari dalam tubuhku. - - Penis Akemi, yang menjadi cukup sensitif, dengan mudah menerima ereksi menantunya dan dengan lembut melingkarkannya di sekelilingnya. - - Akemi, merasa bersalah terhadap suaminya dan merasakan kenikmatan alat kelamin laki-laki untuk pertama kalinya setelah sekian lama, memanjat lagi dan lagi, dan mati sambil menekan suaranya...