Saya mengundang seorang wanita kantoran senior yang merupakan wanita dewasa pengembara ke rumah saya. - - Reiko (49 tahun) Menikah : 20 tahun. - - "Kalau begitu, bisakah kita bersulang?" - "Hah? Kamu baik-baik saja? Suamimu khawatir...?" - "Tidak apa-apa! Aku sudah menghubungimu, jadi tidak apa-apa!" - Kata seniorku, meski aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak. - Kalau begitu, kami bersulang lagi. - – ``Saya sudah lelah karena manajer!'' Reiko menginjakkan kakinya di atas juniornya. - - Dia tiba-tiba bertanya padanya, ``Hei, kamu sudah berdiri?'' ``Aku lelah, jadi tolong gosok kakiku,'' tapi dia tidak bisa menolak dan mulai memijat kakinya. - - ``Hei! - Kamu sedang melihat celana dalamku, kan?'' ``Tidak, tidak! - aku tidak mencari! - Tolong jangan berpakaian seperti ini.'' ``Kalau begitu, gosok bahuku.'' Seperti yang diperintahkan, aku mencoba menggosok bahuku lagi, tapi bahuku mulai bergerak. - Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menggosoknya. - - ``Hei, apakah kamu sudah berhubungan seks sejak putus dengan pacarmu?'' Reiko tiba-tiba mulai berbicara. - - ``A-Apa yang kamu bicarakan!?'' ``Kamu tidak bodoh, kan? - Aku juga tidak apa-apa!'' Sambil memasukkan alat kelaminnya dengan jarinya, Reiko berkata, ``Hei, biar kutunjukkan sedikit saja.'' Reiko memanjakanku dengan tatapan mata yang lembut. - . - - ``Agak buruk, aku minta maaf pada suamimu,'' katanya, tapi dia berkata ``Tidak apa-apa! - Lupakan saja hari ini!'' dan mulai menghisap penisnya. - - ``Mari kita buat ini menyenangkan bersama♪'' Jika senior pacarku mengatakan itu, aku tidak bisa menolak! - - ! - - Kami melakukan hubungan seks creampie mentah sampai dini hari.